Breaking News

Minggu, 08 Juni 2014

Sayan: Budaya Lokal Yang Mulai Tergerus Zaman

warga memasang reng-usuk rumah
Kim Banyuurip-Sayan merupakan kata lain dari gotong royong. Sayan sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyakat lokal yang keberadaannya kini sudah mulai digerus zaman karena adanya tekonologi dan sistem kerja.

Adanya teknologi membuat kebutuhan akan tenaga kerja manusia berkurang, karena dengan dibantu alat, pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan lebih ringan. Bayangkan saja, dulu ketika masyarakat desa akan membangun rumah yang notabene terbuat dari kayu (sebut rumah kayu-red), pasti mengundang tetangga dan sanak saudara untuk sayan membangun rumahnya. Saat ini dengan zaman yang serba modern ini, masyarakat sudah bergeser dari dulunya yang membangun rumah kayu, saat ini sudah bergeser dengan membangun rumag tembok. Pengerjaan rumah tembokpun sudah dikerjakan oleh tukang khusus, dan tidak sembarang orang bisa memasang tembok. Ini salah satu yang membuat budaya sayan mulai luntur tergerus.

Seperti Marijo warga Desa Ngraho yang masih menggunakan sistem sayan dalam membangun rumah. Dia mengungkapkan bahwa memilih sistem kerja sayan karena lebih cepat dan warga bisa rukun. "kalau sayan antar warga bisa kelihatan rukun guyub dan juga cepat selesai", tuturnya, (Senin, 09/06/2014).


Tidak hanya itu, sayan juga tergerus oleh adanya sistem kerja borongan juga berpengaruh. Sistem kerja borongan pastinya tidak bisa dikerjakan asal-asalan oleh warga setempat. Hal ini yang menyebabkan budaya sayan mulai dilupakan oleh masyarakat.

Padahal dalam sayan tersbut banyak sekali manfaat yang bisa di ambil. Sayan bisa membuat warga lebih rukun dengan cara bekerja bersama. Dengan sayan pekerjaan juga lebih cepat selesai karena dibantu oleh banyak warga sekitarnya. Sampai kapan budaya sayan ini akan terus kita jaga sebagai budaya yang patut kita banggakan? Jangan sampai Budaya sayan ini hanya akan dikenang oleh anak cucu kita kelak.
Tim

4 komentar:

  1. Sayan itu berbayar atau tidak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayan itu tidak berbayar, hanya sekedar diberi konsumsi. pokoke gotong royong esensinya.

      Hapus
  2. Di Desa Ngraho apa masih ada tradisi SINOMAN, bagaimana keadaan akhir2 ini, apa juga sama dengan Desaku ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. SINOMAN masih ada dan masih dijaga. terakhir saya nyinom di tetangga,,hahaha

      Hapus

Copyright © 2014. KIM Banyuurip